Seorang artis terkenal mengadakan lawatan di salah satu Negara teluk, untuk memeriahkan sebuah pesta malam kolosal di Negara tersebut. Bersama grupnya, ia akan menggelar konser spektakuler.
Salah seorang wanita shalihah menghubungi artis tersebut via telepon, ia akan melaksanakan tugas amar ma’ruf nahi mungkar. Segera ia mencari nomor telepon kamar di hotel tempat artis itu menginap. Setelah menemukannya, ia segera menghubungi. Selanjutnya terjadilah dialog seperti dibaah ini:
Ukhti: “Kami ucapkan selamat atas kedatangan anda di negeri kami. Kami senang sekali atas kehadiran anda di sini. Kami ingin mengajukan beberapa pertanyaan kepada anda, Saya harap anda sudi menjawabnya.”
Artis: “ Dengan segala senang hati silahkan anda bertanya!”
Ukhti “Jika anda memiliki barang yang berharga, dimana anda akan meletakannya?”
Artis: “Di tempat yang khusus, aku akan menguncinya sehingga tidak seorangpun bisa mengambil.”
Ukhti “JIka sesuatu itu sesuatu yang amat berharga sekali, dimana anda akan menyembunyikannya? “
Artis: “Di tempat yang sangat khusus, sehingga tidak ada satu tanganpun bisa menyentuhnya. “
Ukhti: “Apakah yang sesuatu yang paling berharga yang dimiliki seorang wanita? “
Arits: ( Lama tidak menjawab )
Ukhti: “Bukankah kesuciannya dirinya merupakan sesuatu yang paling berharga yang ia miliki? “
Artis: “ Benar……benar, sesuatu yang paling berharga dari milik wanita adalah kesuciannya. “
Ukhti: “Apakah sesuatu yang paling berharga itu boleh dipertontonkan di muka umum? “
Dari sini artis itu mengetahui kemana arah pembicaraan selanjutnya, lalu berteriak riang, seakan suara itu dari lubuk fitrahnya. Ia tersadarkan.
Artis: “ Ini sungguh ucapan yang pertama kali ku dengar selama hidupku. Saya harus bertemu anda, sekarang juga! Saya ingin lebih banyak mendengar petuah-petuah anda “.
Wahai ukhti jika engkau menampakan auratmu dan bersolek demi suamimu atau di depan sesama kaummu maka itu tidak mengapa, selama tidak keluar dari rumah. Jika antar sesama wanita, maka hendaknya engkau tidak menampakan aurat yang tidak boleh dillihat sesame wanitan yakni antara pusar dengan lutut.
Dikutip dari Buku: " Wahai Saudariku.. Apa Yang Menghalangimu Untuk Berhijab? "
Oleh: Abdul Hamid Al Bilali
Kisah Nyata, Seorang Artis
Author:
Sidiq Nurhidayat
Genre:
»
Kisah Nyata dan Kisah Teladan
Rating
Posted by Sidiq Nurhidayat
Posted on